Zona-zona Bersejarah yang Menyatu dalam Keharmonisan Budaya
Kota Lama Surabaya terbagi menjadi empat zona utama yang mencerminkan warisan sejarahnya: Arab, Eropa, Melayu, dan Pecinan.
Selama masa kolonial Belanda, kawasan ini menjadi pusat perdagangan dan budaya, tempat berdampingannya berbagai etnis seperti Arab, Eropa, Madura, Melayu, Jawa, dan Tionghoa.
Revitalisasi ini tidak hanya bertujuan untuk menarik wisatawan dan memacu pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga untuk mempertahankan harmoni dan toleransi yang telah menjadi ciri khas Surabaya selama berabad-abad.
Dengan langkah ini, Surabaya berharap untuk menghidupkan kembali gemerlap sejarahnya dan mendorong apresiasi akan keanekaragaman budaya yang kaya di tengah masyarakat lokal maupun internasional.***