Network
PR SURABAYA - Banyak yang bertanya-tanya mengenai rekomendasi dari DPP PDIP untuk Eri Cahyadi dan Armuji di Pilwali Surabaya 2024. Banyak yang mengira rekomendasi PDIP itu belum turun. Padahal Eri-Armuji merupakan pasangan petahana. Selama menjadi Wali Kota Surabaya periode 2012-2024, Eri Cahyadi dan Armuji melakukan sejumlah inovasi dan mendapat banyak penghargaan tingkat provinsi maupun nasional.
Partai di luar PDIP, justru sudah memberikan rekomendasi kepada Eri Cahyadi dan Armuji sebagai Bakal Calon Wali Kota dan Calon Wakil Walikota di Pilwali Surabaya 2024. Sebut saja Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sekjen PDIP Ungkap Rekomendasi Pilkada 2024 di Jatim
Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristianto akhirnya angkat bicara terkait rekomendasi partainya di Pilkada 2024 di kabupaten/kota Jawa Timur. Menurut Hasto, rekomendasi nama untuk bakal Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten dan Kota masih dilakukan pendalaman.
Dia mengatakan, rekomendasi nama pasangan calon (paslon) yang akan diusung PDIP di Pilkada 2024 akan diumumkan pada waktu yang tepat oleh DPD PDIP masing-masing.
“Yang jelas saat ini rekomendasi di tingkat kabupaten dan kota sudah terus dilakukan, bahkan sudah dilakukan beberapa pelatihan pemenangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah,” kata Hasto di sela mendampingi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri ziarah Makam Bung Karno di Kota Blitar, Jumat, 21 Juni 2024.
Selain Kabupaten dan Kota Blitar, Hasto menyebut daerah lain yang masih dalam pendalaman adalah Kota Surabaya, Ngawi, Ponorogo, Sumenep, Kediri, Trenggalek dan Kota Batu. Menurut Hasto daerah-daerah tersebut sedang dalam proses survei atau pendalaman.
“Pada prinsipnya PDI Perjuangan terus membuka ruang kerja sama. Kemudian skala prioritas kami saat ini adalah fokus untuk menyelesaikan rekomendasi Calon Kepala Daerah di tingkat kabupaten dan kota,” lanjut Hasto dikutip dari laman resmi PDIP Jatim.
DPP PDIP Baru Mengeluarkan Surat Tugas
Sampai saat ini, masih kata Hasto, PDIP telah mengeluarkan surat tugas sebanyak kurang lebih 130 nama di banyak daerah. Namun, untuk di Kabupaten dan Kota Blitar sampai saat ini masih terus dilakukan pendalaman. Begitu juga Kota Surabaya dan daerah lainnya.
