Pesona Gunung Penanggungan yang Tak Terlupakan: Keindahan dan Sejarah yang Abadi

- 29 Mei 2024, 18:05 WIB
Viral! Misteri Harta Karun Keturunan Majapahit di Lereng Gunung Pawitra/Penanggungan Ramai Dibicarakan
Viral! Misteri Harta Karun Keturunan Majapahit di Lereng Gunung Pawitra/Penanggungan Ramai Dibicarakan /Zona Surabaya Raya/PRMN/Julian Romadhon

PR SURABAYA - Berdiri megah di antara deretan pegunungan di Jawa Timur, Gunung Penanggungan menyimpan pesona yang melampaui keindahan alam semata.

Gunung yang terletak di perbatasan Mojokerto dan Pasuruan ini, dengan ketinggian mencapai 1.653 meter di atas permukaan laut, merupakan destinasi yang sempurna bagi para pendaki yang mengawali petualangan mereka.

Gunung Penanggungan, yang juga dikenal dengan nama kuno Gunung Pawitra, adalah saksi bisu peradaban masa lalu. Keberadaannya telah tertulis dalam berbagai naskah kuno seperti Prasasti Cunggrang, Nagarakretagama, dan naskah Kerajaan Sunda.

Baca Juga: 7 Tempat Wisata di Ponorogo yang Lagi Hits di Instagram 2024! Siap-Siap Feed Kamu Banjir Like!

Gunung ini dianggap sebagai titik suci yang keramat, berdasarkan legenda Hindu-Buddha yang menyatakan bahwa gunung ini adalah bagian dari puncak Mahameru yang dipindahkan ke Pulau Jawa oleh para dewa.

Situs Bersejarah yang Menakjubkan

Dari lereng hingga puncaknya, Gunung Penanggungan menyuguhkan situs-situs bersejarah yang menakjubkan. Di antaranya adalah Pertirtaan Jolotundo, Candi Kendalisodo, dan Candi Lurah. Pertirtaan Jolotundo adalah sebuah pemandian kuno yang diyakini sebagai tempat peristirahatan bagi para raja dan pangeran pada masa lampau. Candi Kendalisodo dan Candi Lurah merupakan peninggalan yang memperlihatkan kemegahan arsitektur serta keagungan spiritual masa lalu.

Keunikan dan Keindahan Alam

Bentuknya yang mirip dengan Gunung Semeru, lengkap dengan pasir di puncaknya, membuatnya dijuluki sebagai miniatur dari gunung tersebut. Gunung Penanggungan menawarkan lima jalur pendakian yang dapat dipilih oleh para petualang, seperti jalur Tamiajeng atau jalur Jolotundo yang terkenal. Jalur-jalur ini melewati perkebunan dan pondok pertanian yang memberikan pemandangan alam yang memukau. Estimasi waktu pendakian menuju puncak adalah sekitar empat jam, sebuah perjalanan yang menantang fisik namun memberikan pengalaman yang tak terlupakan.

Halaman:

Editor: Budi W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah