Bukan Suramadu! Jembatan Mewah di Surabaya yang Telan Uang Rakyat Rp200 M itu Ternyata 'Warisan' Mensos Risma

- 30 Juni 2024, 22:02 WIB
Jembatan Suroboyo di kawasan Pantai Kenjeran Surabaya.
Jembatan Suroboyo di kawasan Pantai Kenjeran Surabaya. /Instagram @surabayasparkling

PR SURABAYA - Surabaya tak hanya memiliki jembatan terpanjang di Indonesia, yakni Jembatan Suramadu dengan panjang 5,4 Kilometer. Tak jauh dari Suramadu terdapat jembatan mewah, yang pembangunannya kala itu menghabiskan APBD alias uang rakyat hingga Rp200 miliar. Jembatan apakah itu?

Berdiri di tengah masyarakat yang kebanyakan berprofesi nelayan, jembatan mewah itu dibangun saat Tri Rismaharini menjabat Wali Kota Surabaya. Jembatan itu pun menjadi legacy atau 'warisan' Risma yang kini memiliki jabatan mentereng sebagai Menteri Sosial (Mensos).

Diresmikan pada 9 Juli 2016, jembatan yang diberi nama Jembatan Suroboyo itu memiliki panjang 800 meter, lebar 18 meter, dan tinggi 12 meter serta ditahan dengan 150 tiang pancang.

Kesan mewah Jembatan Suroboyo terlihat jelas. Tidak hanya pada desain bangunannya yang futuristik, tapi juga terdapat air mancur menari di sekitar jembatan tersebut. Sayangnya, air mancur menari tidak menyala setiap malam.

Jembatan Suroboyo Jadi Jembatan Terunik

Pembangunan Jembatan Suroboyo dimulai Januari 2015 dan dikerjakan PT Hutama Karya, BUMN bidang konstruksi. Jembatan ini jadi jembatan terunik, karena tidak seperti jembatan pada umumnya.

Biasanya jembatan dibangun untuk menghubungkan satu daerah dan daerah lain karena terpisah adanya sungai atau lautan. Namun Jembatan Suroboyo dibangun secara mengular dari dari Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran, hingga ke kawasan Sentra Ikan Bulak (SIB).

Saat itu Pemkot Surabaya berdalih jembatan tersebut berfungsi memecah arus lalu lintas di kawasan pantai timur Surabaya (Pamurbaya). Khususnya Jalan Raya Pantai Lama Kenjeran.

Janji Risma saat Resmikan Jembatan Suroboyo

Menteri Sosial Tri Rismaharini
Menteri Sosial Tri Rismaharini

Tri Rismaharini dalam sambutannya saat meresmokan Jembatan Suroboyo mengungkapkan, bahwa pembangunan jembatan ini bagian dari pembangunan jalan lingkar luar timur (JLLT) alias MERR (Sekarang Jalan Ir Soekarno Surabaya).

Jalur ini dikonsep terhubung dengan Terminal Bandara Juanda. Dan faktanya sekarang, jalan ini menjadi akses penting yang menghubungkan Surabaya dan Sidoarjo, khususnya di kawasan Bandara Juanda.

Kata Risma lagi kala itu Jembatan Suroboyo dapat menjadi salah satu destinasi wisata, sekaligus mengangkat potensi kawasan Bulak.

“Sunrise (matahari terbit) saat pagi hari dari jembatan ini akan terlihat indah sekali,” kata Risma saat peresmian yang dikutip dari laman resmi Pemkot Surabaya, surabaya.go.id.

Rismajuga mengklaim bahwa jembatan yang dibangunnya menjadi salah satu dari 10 jembatan terbaik di dunia.

“Saya mengucapkan terima kasih pada rekan media dan fotografer yang telah membantu mempublikasikannya melalui media sosial sehingga jembatan ini menjadi salah satu dari 10 jembatan terbaik di dunia” papar Risma.

Selain itu, lanjut Risma, Pemkot Surabaya akan melengkapi fasilitas yang ada. Salah satunya adalah kereta gantung yang akan menghubungkan Jembatan Suroboyo dengan Sentra Ikan Bulak.

Selain itu, akan dibangun pula patung Sura dan Baya terbesar di taman yang berlokasi di Depan Sentra Ikan Bulak.

Sayangnya, fakta hingga detik ini saat artikel ditulis, Minggu 20 Juni 2024, baru patung Sura dan Baya yang terbangun. Sedang kereta gantung belum ada di kawasan Jembatan Suroboyo ini. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: surabaya.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah