PR SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dengan tegas menyatakan bahwa aset milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya harus dimanfaatkan untuk kepentingan warga miskin. Pernyataan ini disampaikannya dalam sebuah acara pada Kamis, 23 Mei 2024. Eri menegaskan bahwa aset tersebut tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Mengapa Aset Pemkot Penting?
Pemanfaatan aset Pemkot Surabaya yang tepat sasaran sangat penting untuk memastikan bahwa setiap warga, terutama mereka yang kurang mampu, mendapatkan manfaatnya. Dengan cara ini, kesejahteraan masyarakat dapat meningkat dan kesenjangan sosial dapat dikurangi.
Eri Cahyadi memberi contoh pengelolaan pasar oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) sebagai bentuk konkret bagaimana aset pemkot bisa dimanfaatkan untuk kepentingan umum.
Baca Juga:
- Benarkah Lebih 1.000 Aset Pemkot Surabaya Belum Disertifikatkan? Diduga Ada yang Dikuasai Pihak Ketiga
- Eri Cahyadi 'Rayu' Golkar, Ahmad Dhani-Bayu Airlangga Bakal Tenggelam di Pilwali Surabaya 2024?
Kapan dan Di Mana?
Pengumuman ini disampaikan oleh Wali Kota Eri pada Kamis, 23 Mei 2024, di Surabaya. Beliau mengungkapkan hal ini dalam rangka memperkuat kebijakan pemanfaatan aset milik Pemkot Surabaya.
Siapa yang Terlibat?
Eri Cahyadi menyoroti peran penting LPMK, RT, dan RW dalam pengelolaan aset. Mereka diberi kesempatan untuk mengusulkan pemanfaatan aset dengan syarat bahwa semua keuntungan harus kembali kepada masyarakat, bukan kepada individu atau kelompok tertentu.
Bagaimana Pengelolaan Aset yang Tepat?
Menurut Eri, pasar yang dikelola oleh LPMK di atas tanah aset Pemkot harus menggunakan uang hasil iuran untuk pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat. Eri juga menyarankan agar pasar dikelola oleh koperasi pedagang pasar untuk memastikan bahwa setiap dana yang terkumpul langsung digunakan untuk pembangunan dan pengembangan pasar.
Bagaimana Pemkot Memastikan Transparansi?
Wali Kota Eri menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap pengelolaan aset. Setiap penggunaan aset akan dipantau dan dievaluasi oleh Pemkot Surabaya. Jika ditemukan ketidaksesuaian dalam penggunaan aset, kerja sama tersebut akan dihentikan. Setiap tahun, LPMK dan RT/RW harus melaporkan program kerja terkait pemanfaatan aset tersebut.
Bagaimana Partisipasi Masyarakat?
Cak Eri juga menggarisbawahi pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan kota. Dengan melibatkan masyarakat, pembangunan kota bisa berjalan lebih efektif dan manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh warga.
Wali Kota Eri Cahyadi memastikan bahwa aset milik Pemkot Surabaya digunakan secara maksimal untuk kepentingan warga miskin. Pengelolaan yang transparan dan akuntabel menjadi kunci agar setiap aset memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Dengan demikian, partisipasi aktif dari LPMK, RT, RW, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mendukung pembangunan Kota Surabaya yang lebih baik.