Pilgub Jatim 2024 seperti Semangka, PDIP Bicara Peluang Merapat ke Khofifah, tapi...

26 Mei 2024, 09:00 WIB
Ketua PDIP Jatim Said Abdullah (kanan) soal Pilgub Jatim 2024 /

PR SURABAYA - Sikap PDIP di Pilgub Jatim 2024 masih ditunggu-tunggu, apakah jadi merapat ke Khofifah Indar Parawansa ataukah akan berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Di sisi lain, Khofifah semakin mantap berduet dengan Emil Elestiano Dardak yang didukung 6 parpol.

Koalisi Semangka di Pilgub Jatim 2024

Ketua DPD PDIP Jawa Timur Said Abdullah menyebut peta politik di Jawa Timur layaknya buah semangka, yakni kombinasi hijau dan merah. Di dalamnya ada kalangan Nahdliyyin dan nasionalis.

Khofifah Indar Parawansa yang juga Ketua Muslimat NU dianggap representasi golongan hijau. Sementara PDIP sebagai representasi kalangan nasionalis.

Said Abdullah mengaku terus berkomunikasi dengan Khofifah guna mengukur peluang untuk mendukung Gubernur Jatim 2019-2024 tersebut di Pilkada Jatim 2024. Pada saat yang sama, PDIP juga bicara dengan partai-partai lainnya yang lebih dulu merekomendasikan Khofifah seperti Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN.

Secara kebetulan, empat partai tersebut adalah partai koalisi pendukung Prabowo - Gibran saat Pilpres 2024.

“Tetapi kami juga harus berkomunikasi dengan Gerindra, Golkar dan PAN dan yang lain,” sebut Said Abdullah dikutip dari laman resmi PDIP Jatim, Minggu 26 Mei 2024.

Pada saat sama, PKB dan PKS bakal berkoalisi dengan membentuk poros baru di Pilgub Jatim. Rencananya mereka bakal mengusung mantan Ketua PWNU Jatim Kiai Marzuki. Sempat beredar kabar, jika Kiai Marzuki akan digandengankan dengan Tri Rismaharini (PDIP) atau Arzeti Bilbina (PKB).

Sinyal Megawati dan Puan soal Pilkada 2024

Terkait Pilkada 2024, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri mengingatkan dinamika pemilu legislatif dan presiden tahun 2024 harus menjadi pembelajaran bersama dalam menghadapi pilkada. Pesan Megawati itu diungkapkan Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Budi Sulistyono di sela agenda rakernas PDIP di Jakarta yang berlangsung 24-26 Mei 2024.

“(Karena itu) agar bangkit dalam pilkada November nanti. Tidak boleh lengah,” ungkap mantan Bupati Ngawi dua periode ini.

Pria yang akrab disapa Kanang ini juga mengungkapkan pengarahan dari Ketua Bidang Politik DPP, Puan Maharani. Menurutnya, dalam pengarahannya Puan meminta agar para pengurus di berbagai tingkatan memperbanyak komunikasi dengan internal PDIP maupun eksternal.

“Apa maunya internal, apa maunya eksternal. Sehingga realistis apa yang dimunculkan. Tidak sekadar (kader) PDI Perjuangan harus maju (pilkada), juga harus dihitung apakah punya potensi, juga sumber daya,” kata Kanang.

“Kalau memaksa, bisa jadi mubazir dan tidak ada manfaatnya. Kasihan partainya,” imbuh Kanang.

Karena itu, untuk meraih target kemenangan, kepala daerah (kada) maupun wakil kepala daerah (wakada), juga menyesuaikan situasi masing-masing daerah.

“Ada yang format pasangan kada dan wakada sama-sama kader PDI Perjuangan, ada yang kadanya kader kami dan wakada dari partai lain dan atau sebaliknya.”

“Bahkan ada daerah yang kita tidak pasang target baik pada posisi kada maupun wakada,” pungkas Kanang. ***

Editor: Ali Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler