PR SURABAYA - Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Dr. Suko Widodo mengungkap sejumlah alasan mengapa Khofifah Indar Parawansa masih sulit dikejar dua penantangnya di Pilgub Jatim 2024, yakni Tri Rismaharini dan Luluk Nur Hamidah.
Meski demikian, Pilgub Jatim 2024 ini bakal menghadirkan pertarungan menarik. Bahkan diprediksi dinamikanya bergerak cepat di detik-detik akhir pemungutan suara pada 27 Agustus 2024.
Dirangkum redaksi Pikiran Rakyat Surabaya, berikut ini 8 hal terkait pertarungan tiga calon gubernur (Cagub) yang semuanya perempuan di Pilkada Jatim 2024.
1. Latar Belakang Nahdlatul Ulama
Suko Widodo menyatakan secara head to head pendukung Khofifah masih unggul dari Risma maupun Luluk. Salah satunya Khofifah memiliki latar belakang kuat di kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
"Dia punya simpatisan dari Nadhlatul Ulama itu utama karena latar belakangnya (Khofifah) Ketua Muslimat NU juga," kata Suko Widodo dikutip dari Antara, Senin 9 September 2024.
2. Khofifah Lima Tahun Pengalaman Pimpin Jatim
Selain itu, Suko Widodo menambahkan bahwa Khofifah punya pengalaman lima tahun sebagai Guber Jawa Timur periode 2019-2024.
"Keaktualan gagasannya (Khofifah) masih unggul," tandas dosen yang akrab disapa Pak Sukowi ini.
Bermodal kekuatan tersebut, Suko memprediksi tidak sulit bagi Khofifah untuk mendulang suara dan dukungan masyarakat pada masa pemungutan suara Pilgub Jatim nanti.
3. Mayoritas Pemilih di Jatim Masih Paternalistik
Khofifah juga diuntungkan dengan mayoritas pemilih di Jawa Timur masih paternalistik.